Banyak para konsumen kaos polos ingin mengetahui proses penyablonan
kaos secara manual. Para konsumen tersebut ingin mengetahui secara
detail mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam rangka melakukan
teknik sablon secara manual, yang dimulai dari tahapan pencetakan pola
hingga pada proses penyablonan pada kaos tersebut. Di samping itu,
banyak pula yang juga tidak memahami dan mengetahui apa saja jenis
sablon yang digunakan serta bagaimana hasil yang telah dilakukan dari
proses tersebut.
Pada artikel kali ini, merupakan kesempatan yang sangat menguntungkan
sekali karena akan dijelaskan secara singkat mengenai jenis-jenis
sablon yang digunakan pada bahan kaos secara manual. Baik, langsung saja
kita simak apa saja jenis-jenis sablon yang digunakan pada bahan kaos
dengan teknik manual.
Jenis yang pertama yakni jenis sablon yang disebut dengan rubber.
Rubber merupakan bahan yang paling banyak digunakan para pengusaha
sablon. Untuk sablon jenis ini, cenderung digunakan pada bahan-bahan
kain yang berwarna gelap atau terang. Jenis sablon Rubber banyak
digunakan pada bahan yang berwarna gelap atau terang karena sifatnya
yang mampu dengan kuat menempel serta menutupi rajutan pada kain. Pada
kain yang sifatnya melar maka dibutuhkan sablon jenis rubber yang telah
dicampur dengan formula khusus yang tujuaanya untuk mengikuti kelenturan
dari kain tersebut dan juga sablon tersebut mampu bertahan lama.
Jenis sablon kaos manual yang kedua adalah Super White. Jenis sablon
ini merupakan cat sablon yang tipis. Tekstur bahannya kasar dan warna
yang dihasilkan agak memudar serta tidak merata. Jenis sablon sangat pas
bila digunakan untuk pola-pola vintage yang nuansanya agak jadul. Bagi
anda yang ingin memakai jenis sablon kaos seperti ini tersedia dengan
berbagai pilihan warna.
Jenis sablon yang dipakai untuk kaos yang warnanya cenderung terang
digunakan jenis sablon Pigmen. Tujuan pemakaian jenis sablon ini karena
memiliki sifat yang mampu menyerap ke dalam kain. Jenis sablon pigmen
lebih tebal dibandingkan dengan jenis sablon Super White. Pemakaian
jenis sablon ini akan menghasilkan warna yang rata. Karena jenis sablon
ini sangat tipis, maka tekstur kainnya masih terlihat ketika sablon
menempel pada kaos. Sehingga pemakaian jenis sablon lebih cocok bila
digunakan pada pola desain yang lebar karena tinta sablon yang digunakan
hanya sedikit.
Plastisol merupakan jenis sablon kaos manual yang bahan dasarnya
terbuat dari minyak. Jenis sablon ini memiliki kemampuan yang sangat
ampuh untuk mencetak dot atau raster dengan ukuran yang sangat kecil dan
hasilnya sangat luar biasa. Pemakaian jenis sablon mampu
meminimalisasikan limbah dari proses penyablonan dan penggunaannya pun
sangat irit. Kelemahan dari pemakaian jenis sablon ini yakni membutuhkan
invest yang cukup banyak karena proses pengeringannya menggunakan infra
red.
Berikutnya jenis sablon kaos manual yang digunakan yakni, Glow in The Dark. Sesuai dengan namanya, jenis sablon ini dapat menyala saat berada
di tempat yang gelap. Untuk membuatnya diperlukan rubber, pigmen, dan
plastisol. Dari ketiga bahan tersebut kemudian diberi campuran yang
memiliki sifat menyala untuk menghasilkan efek menyala di dalam gelap.
Flocking merupakan jenis sablon kaos manual yang dapat menghasilkan
bentuk sablonan menjadi seperti beludru. Untuk menghasilkan efek yang
demikian diperlukan satu warna saja dalam setiap order sablonan. Dalam
melakukan proses penyablonan diperlukan fokus yang cukup dalam melakukan
perawatan bahan tersebut.
Demikianlah beberapa jenis sablon kaos manual yang bisa menjadi
wawasan bagi anda yang ingin mengetahui jenis-jenis dari sablonan secara
manual. Penjelasan di atas bisa menjadi referensi bagi para konsumen
bahwa dalam proses penyablonan digunakan bahan dengan hasil dan efek
yang berbeda pada kaos. Sehingga bila melakukan pemesanan maka perbedaan
harga yang ada bisa dipahami oleh para konsumen mengingat bahan-bahan
yang digunakan berbeda.
Sumber: http://solop.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar